tag:blogger.com,1999:blog-274690722448118822024-03-13T09:27:17.558-07:00ASS "ANTO SNACK SPEED"HENDRA(Mhng)http://www.blogger.com/profile/01939582653221775197noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-27469072244811882.post-77831464445416368932016-08-08T05:49:00.000-07:002016-08-08T05:49:03.674-07:00PROSES PEMBUATAN PISTON<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b>PROSES PEMBUATAN PISTON </b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
Piston adalah
komponen yang bekerja extra berat, karena tugasnya adalah menahan ledakan dalam
ruang bakar. Selain harus tahan tekanan, piston juga wajib tahan panas. <br />
<span class="fullpost"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Fungsi Piston</span>
:</span><br />
<span class="fullpost">1. Menghisap, mengkopresi gas baru dan membuang gas bekas
hasil pembakaran.</span><br />
<span class="fullpost">2. Merubah tekanan hasil pembakaran menjadi gaya dorong
pada setang piston/seher.</span><br />
<span class="fullpost">3. Mengatur pemasukan dan pembuangan gas pada motor 2 tak.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Piston mempunyai
pembebanan tugas yang berat</span>, antara lain :</span><br />
<span class="fullpost">1. Menerima tekanan dan temperatur gas pembuangan yang
tinggi.</span><br />
<span class="fullpost">2. Menerima gaya percepatan yang tinggi.</span><br />
<span class="fullpost">3. Menerima gaya gesek dan gaya samping</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Karena tugasnya yang berat, <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">piston wajib memenuhi persyaratan</span> sebagai berikut:</span><br />
<span class="fullpost">1. Kuat terhadap tekanan tinggi</span><br />
<span class="fullpost">2. Tahan terhadap temperatur tinggi.</span><br />
<span class="fullpost">3. Tahan terhadap gesekan dan mempunyai sifat luncur yang
baik.</span><br />
<span class="fullpost">4. Mempunyai koefisien muai panas yang kecil</span><br />
<span class="fullpost">5. Mempunyai bobot yang ringan</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Macam - macam
bahan pembuatan Piston</span> :</span><br />
<span class="fullpost">Bahan pembuatan piston adalah almunium karena sifatnya
yang ringan. Tetapi almunium murni terlalu lembek dan mempunyai pemuaian yang
tinggi untuk di jadikan piston. Maka dari itu piston di campur dengan beberapa
logan lain agar lebih kuat.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Apa saja bahan yang biasanya menjadi <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">bahan campuran almunium dalam pembuatan
piston</span>.</span><br />
<span class="fullpost">1. Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil
pemuaian akibat panas dan gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya.</span><br />
<span class="fullpost">2. Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan
penyaluran panas lebih baik.</span><br />
<span class="fullpost">3. Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap
temperatur tinggi, tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat. </span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Cara pembuatan
piston</span> yang saya ketahui ada dua, yaitu:</span><br />
<span class="fullpost">1. Penuangan yang diikuti pendinginan secara cepat,
umumnya di gunakan pada motor berbahan bakar bensin yang bentuk pistonnya
rumit.</span><br />
<span class="fullpost">2. Pencetakan dengan cara tekan forged piston, memerlukan
paduan khusus untuk menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap temperatur
tinggi lebih baik. Kelemahannya adalah bentuk piston sangat sederhana dengan
tujuan mal cetak dapat dikeluarkan lagi dari bagian dalam piston.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A. Definisi pengecoran Logam</b><br />
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Proses pengecoran logam pada
dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakan yang telah terlebih dahulu
dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku dan kemudian dipindahkan dari
cetakan.<br />
Jenis-jenis pengecoran logam yaitu:<br />
1. Sand Casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir. Jenis
pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya murah dan dapat
membuat benda coran yang berkapasitas berton–ton.<br />
2. Centrifugal Casting, Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan
dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan agar logam cair
tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. Contoh
benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran ini ialah pelek dan
benda coran lain yang berbentuk bulat atau silinder.<br />
3. Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam.
Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang dicor
ialah logam non ferrous.<br />
4. Investment Casting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (wax),
dan cetakannya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa menggunakan
jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisian yang tinggi
misalnya rotor turbin.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ada beberapa macam pasir yang
dipakai dalam pengecoran sand casting. Tetapi ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi agar hasil cetakan tersebut sempurna. Syarat bagi pasir cetak antara
lain:<br />
1. Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan
kekuatan cocok. Cetakan yang dihasilkan harus kuat dan dapat menahan temperatur
logam cair yang tinggi sewaktu dituang kedalam cetakan.<br />
2. Permeabilitas yang cocok. Agar udara yang terjebak didalam cetakan dapat
keluar melalui sela-sela butir pasir untuk mencegah terjadinya cacat coran
seperti gelembung gas, rongga penyusutan dan lain-lain.<br />
3. Distribusi besar butir yang cocok.<br />
4. Mampu dipakai lagi supaya ekonomis<br />
5. Pasir harus murah.<br />
6. Tahan panas terhadap temperatur logam pada saat dituang ke cetakan. Pasir
cetak yang lazim digunakan didalam industri pengecoran adalah sebagai berikut:<br />
1. Pasir Silika<br />
Pasir silika didapat dengan cara menghancurkan batu silika, kemudian disaring
untuk mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan.<br />
2. Pasir Zirkon<br />
Pasir Zirkon berasal dari pantai timur australia yang mempunyai daya yahan api
yang efektif untuk mencegah sinter.<br />
3. Pasir Olivin<br />
Pasir Olivin didapat dengan cara menghancurkan batu yang membentuk 2MgO, SiO2
dan 2FeO.SiO2. Pasir olivin mempunyai daya hantar panas yang lebih besar
dibanding pasir silika.<br />
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalam proses pengecoran logam
ada beberapa bahan logam yang sering digunakan untuk membuat benda kerja
melalui proses pengecoran (casting). Dan bahan pengecoran tersebut
dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :<br />
1. Besi Cor<br />
2. Baja Cor<br />
3. Coran paduan tembaga<br />
4. Coran paduan ringan<br />
5. Coran paduan lainnya</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B. Langkah Proses Pengecoran Piston</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
1. Design (Gambar)<br />
Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau menggambar,
dimana proses menggambar tersebut menggunakan software Autocad atau Catia.
Untuk menggambar piston kopling kami menggunakan software Autocad dengan gambar
dan ukurannya.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
2. Persiapan Bahan<br />
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan produk Piston melalui
proses pengecoran logam diantaranya adalah sebagai berikut :<br />
1. Papan kayu yaitu papan yang digunakan sebagai dasar dari pola Piston yang
akan dibuat dengan luas ukuran 400×600 mm.<br />
2. Kayu balok yaitu kayu yang digunakan untuk membuat pola Piston dengan tebal
20 mm.<br />
3. Dempul merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi pola Piston dan menutup
rongga-rongga yang ada pada pola.<br />
4. Isamu yaitu cat yang digunakan untuk melapisi pola Piston.<br />
5. Methanol adalah campuran yang digunakan dalam proses isamu atau pelapisan
pola.<br />
6. Lem yang digunakan sebagai perekat amtara pola Piston dengan papan kayu.<br />
7. Alumunium ADC 12 merupakan logam utama yang akan digunakan sebagai bahan
untuk membuat Piston.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
3. Pembuatan
Cetakan Pasir Co2<br />
Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling dilakukan
dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand Casting), Maka
hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika, Water glass,
air, Cup & Drag, gas Co2 dan Bahan Coating (Spirtus dan grafit).<br />
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Langkah pertama yaitu
menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan sesuai dengan cup
& drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam pasir kemudian
diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat pasir. Setelah
pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag yang telah
dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan kedalam cup
kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun dan
memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran. Setelah
terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola bisa
kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan
coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam
wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang
bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah
dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses
couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai wadah
jika ada logam cair yang tersisa.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
4. Proses
Peleburan<br />
Logam yang kita lebur adalah logam alumunium ADC 12 yang dimasukan kedalam
tungku yang kemudian dipanaskan menggunakan burner dengan bahan bakarnya
menggunakan solar. Alumunium saat ini ialah logam kedua terbanyak setelah besi
karbon (cast iron) yang dipakai untuk komponen mesin, contoh dalam bidang
otomotif. Selain itu juga dipakai pada alat-alat rumah tangga seperti panci
dll. Kelebihan dari alumunium ialah logam ini ringan, kuat, konduktor panas dan
listrik yang baik setelah emas dan tembaga. Titik cair dari alumunium murni +
6500C. Tetapi alumunium jika dipadukan oleh unsur paduan maka titik cairnya
akan bertambah. Unsur-unsur paduan yang biasanya dipakai sebagai paduan
aluminium adalah silikon, tembaga, magnesium, timah dan lain-lain.<br />
Alumunium cair sangat reaktif sekali terhadap gas hidrogen (H). gas hidrogen
dapat membuat gelembung udara terikat didalam alumunium cair yang mengakibatkan
porositas pada produk coran nantinya. Reaksi kimianya:</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
Steam Alumunium
Hidrogen Alumunium oxide<br />
Untuk mencegah porositas pada logam alumunium maka dapat dilakukan beberapa
cara, antara lain dengan melindungi alumunium cair menggunakan gas nitrogen
(N2). Karena gas nitrogen mengikat hidrogen sebagai penyebab porositas pada
alumunium. Caranya yaitu dengan menyemburkan gas nitrogen diatas alumunium cair
hingga alumunium cair tersebut masuk kedalam cetakan. atau dengan cara
menggunakan flux . Yaitu flux ditaburkan pada permukaan alumunium cair secara
merata yang bertujuan agar gas hidrogen tidak dapat masuk kedalam alumunium
cair. Proses penaburan flux ini dilakukan ketika alumunium tersebut dalam
keadaan telah mencair.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
Ada 4 macam flux
yang dipakai dalam membuat produk alumunium menjadi lebih baik dalam hal
sifat-sifat fisik ataupun sifat mekaniknya, yaitu:<br />
• Covering fluxes<br />
Digunakan untuk mencegah gas hidrogen masuk kedalam alumunium cair<br />
• Cleaning fluxes<br />
Untuk menghilangkan kandungan padat nonmetalik dari alumunium cair<br />
• Degassing fluxes<br />
Dimasukan kedalam alumunium cair untuk menghilangkan gas yang terjebak dalam
alumunium cair yang dapat menyebabkan porositas<br />
• Drossing-off fluxes<br />
Digunakan untuk memperbaiki logam alumunium dari drosses.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
5. Proses Tapping<br />
Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan
setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan
alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair. Dalam
proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel harus berhati-hati
dengan menempatkan ladel pada corong tungku supaya logam cair yang dituang
tidak terbuang keluar dari tungku.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
6. Proses Pouring<br />
Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan.
Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus
sampai cetakan pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada
sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan
sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut kita tunggu
sampai membeku dengan waktu ± 30 menit. Berikut adalah gambar proses pouring.<br />
8. Pembongkaran Cetakan<br />
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag
kita buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan
menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut
menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian cawan turun,
saluran turun, saluran masuk, saluran pengalir dan penambah dipisahkan dari coran
dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta permukaan coran dibersihkan. Dalam
proses pembongkaran ini dilakukan secara mekanis atau dengan tangan. Pasir yang
telah dpisahkan dikumpulkan dan cuci untuk memisahkan pasir dengan waterglass
sehingga pasir dapat digunakan kembali untuk membuat cetakan.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
9. Pemeriksaan (Quality
Control)<br />
Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu
:<br />
1. Pemeriksaan rupa<br />
- Pemeriksaan rupa/fisik<br />
- Pemeriksaan dimensi (menggunakan jangka sorong, micrometer, jig pemeriksa dan
alat ukur lainnya)<br />
2. Pemeriksaan Cacat dalam<br />
- Pemeriksaan ketukan<br />
- Pemeriksaan penetrasi (dye-penetrant)<br />
- Pemeriksaan magnafluks (magnetic-particle)<br />
- Pemeriksaan supersonic (ultrasonic)<br />
- Pemeriksaan radiografi (radiografi)<br />
3. Pemeriksaan material<br />
- Pemngujian kekerasan (menggunakan metode Rockwell, Brinell, Vickers)<br />
- Pengujian tarik<br />
- Pengujian analisa kimia (spektrometri, EDS)<br />
- Pengujian struktur mikro dan struktur makro<br />
Setelah benda coran dibersihkan kemudian dilakukan pemeriksaan pada coran
tersebut apakah pada benda coran terdapat cacat, jika terdapat cacat yang
memungkinkan tidak bisa diperbaiki melalui proses finishing atau proses
pemesinan maka benda kerja coran tersebut dilebur kembali. Dari 6 benda coran
yang dibuat hanya satu benda coran yang diambil karena benda coran ini yang
memenuhi kriteria bahwa benda coran tersebut baik dan selanjutnya dilakukan
proses pemesinan (machining process) untuk mendapatkan hasil produk yang lebih
baik.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
10. Produk
Finishing<br />
Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang
baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan
mesin milling dan mesin gerinda dengan hasil produknya.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pemasaran produk piston ini biasanya
di pasarkan kepada produsen otomotif mobil dan motor, untuk digunakan di mesin
produksi motor dan mobil. Untuk pemasaran produk piston racing yang bentuk
profil pistonnya mempunyai torak yang tinggi untuk menaikan kompresi dari mobil
dan motor, dan piston yang mempunyai diameter piston yang lebar (bore) yang
besar untuk menaikan kapasitas cc atau isi silinder dari mobil dan motor,
biasanya dipasarkan di bengkel-bengkel khusus race, yang memang keperluan dari
piston ter sebut diperuntukan untuk keperluan kompetisi atau race. Contoh
produsen piston yang cukup mempunyai nama di Indonesia yaitu, Izumi dan FIM
Pistons. Produsen tersebut membuat produk piston untuk keperluan standar (stock)
dan untuk keperluan kompetisi (race).</div>
<br />
<img alt="" height="410" id="irc_mi" src="http://motorplus-online.com/media/ckeditor/2014/09/19/ragam-kawahara-20140919.jpg" style="margin-top: 88px;" width="680" /><br />
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<img alt="" height="200" id="irc_mi" src="http://img.priceza.co.id/img/product/101/101-20150228173831-59493.jpg" style="margin-top: 193px;" width="200" /></div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
HENDRA(Mhng)http://www.blogger.com/profile/01939582653221775197noreply@blogger.com0